Sabtu, 07 April 2012

5 Langkah Pertumbuhan Iman Kristen


5 Langkah
Pertumbuhan Iman Kristen*)
(Efesus, 4:11-13)
Oleh : Pnt. Im. Lohmay**)
Langkah pertama : Memiliki keyakinan  bahwa kita adalah orang Kristen. Menjadi orang Kristen meliputi hal menerima Tuhan Yesus Kristus, anugerah kasih dan pengampunan Allah, berdasarkan iman. Hal ini menghasilkan penyerahan dalam tiga hal dari kepribadian seorang Kristen : (1) akal budi, (2) perasaan, dan (3) kemauan.
Langkah kedua : Bertumbuh dalam iman Kristen. Mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi merupakan keputusan terpenting dalam kehidupan kita. Hal ini belum belum cukup karena pada saat menerima Kristus, ibarat bayi baru lahir dan membutuhkan pertumbuhan rohani secara terus menerus sampai menjadi dewasa rohani. Juga sebaliknya, tua umur dan banyak pengalaman hidup belum menjadi jaminan bahwa ia dewasa rohani. Karena itu, dalam II Petrus, 3:18 dinyatakan bahwa “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.
Untuk dapat bertumbuh mencapai tingkat kedewasaan, kita perlu mentaati lima  prinsip rohani : (1) kita harus membaca Alkitab setiap hari, (2) kita harus selalu berdoa, (3) kita harus bersekutu dengan orang-orang Kristen lainnya, (4) kita harus bersaksi bagi Kristus, (5) kita harus taat pada Tuhan. Kelima prinsip rohani ini kata kuncinya adalah K E T A A T A N.
Langkah ketiga :  Mengalami kasih dan pengampunan Allah. Tuhan tidak hanya merindukan agar kita lahir baru dan memelihara hubungan baik dengan Dia, tetapi Tuhan lebih menginginkan agar kita tetap dalam persekutuan yang harmonis dengan Dia (Yoh. 4:23). Hubungan baik kita dengan Allah dan persekutuan kita dengan Allah berbeda. Ibarat hubungan seorang anak dengan ayahnya. Karena ia lahir dari ayah maka ia anak dari ayah dan tetap memiliki hubungan dengan ayah, tetapi ketika anak itu keluar dari rumah dan melakukan suatu tingkah laku yang buruk, ayahnya menolak ia kembali ke rumah, maka anak itu tidak memiliki persekutuan dengan ayahnya. Ada 4 proses yang perlu dilakukan : (1) Menyadari masalah dosa. Roma, 14:23 : Segala seuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. Iman dalam Alkitab berarti “percaya kepada”, “bersandar kepada” … Allah. (2) Memerlukan pengakun dari dosa (Yoh. 1:29; Ibr. 10:1-18; 10 dan 12). (3) Kuasa atas dosa (Roma, 6:1-18), Kristus tidak hanya mati bagi dosa-dosa kita serta mengampuninya tetapi Ia juga membebaskan kita dari kuasa dosa. (4) Pengakuan dosa (I Yoh. 1 : 7).
Langkah keempat :  Dipenuhi oleh Roh Kudus. Kehidupan Kristen adalah suatu pengalaman yang luar biasa. Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang memiliki tujuan dan penuh kuasa. Kristus telah memberikan janji yang hampir-hampir tidak dapat dipercaya. “Sesungguhnya barang siapa percaya kepada-Ku … (Yoh. 14:12,13). Semua yang kita lakukan bukan atas keinginan dan kekuatan kita sendiri, tetapi atas penyertaan dan pimpinan Roh Tuhan.
Langkah kelima :  Berjalan bersama Tuhan dalam Roh. Sebenarnya kehidupan Kristen sangat sederahana; sedemikan sedernanya sehingga kita sering tersandung justru oleh kesederhanaan itu. Tetapi sebaliknya, kehidupan kristen itu  benar-benar sulit, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu melakukannya. Paradoks (pertentangan) itu benar terjadi karena kehidupan Kristen adalah satu kehidupan yang ajaib. Orang yang hidup secara demikin adalah Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita berjalan sendiri pasti sulit, tetapi jika kita mengundang Yesus yang mengepalai dan memimpin kehidupan kekristenan kita pasti bisa kita jalani bersama-Nya. Ada empat faktor yang perlu dipahami, agar kita berjalan bersama Tuhan dalam Roh dan berhasil, yaitu (1) memiliki keyakinan bahwa kita dipenuhi Roh Kudus, (2) siap sedia menghadapi peperangan rohani, (3) hidup karena iman, dan (4) bersaksi di dalam Roh.    Amin.
*) Renungan disampaikn dalam IRT Rayon 1 Jemaat Eklesia Nunbaun Delha (13 Desember 2011) di Rumah keluarga bapak Agustinus Beda. **) Penatua Rayon 1.

1 komentar: